Prewedding Photoshoot in Bali (Part 1)

Seperti pada umumnya, sebelum memasuki masa pernikahan dan persiapannya yang njelimet itu ada sebuah kegiatan (yang bagi kami) mengasyikkan, yang umumnya dilakukan para calon pengantin, yakni foto PREWEDDING. Mengasyikkan, karena di sini kami didandani dan difoto bak model profesional.
Fyi, kami memilih make-up di salon Cahya Dewi, Renon, Badung dan difoto oleh fotografer Victor dari Jovis Photo, yang kami datangkan dari Jakarta.

Kali ini saya ingin berbagi pengalaman foto prewedding kami yang dilaksanakan di Bali selama 3 hari non-stop !



Day-1
Hari pertama kami putuskan untuk melakukan foto prewed yang busananya paling ribet dan lokasi pemotretannya paling jauh. Jadi hari pertama ini bertema BALINESE PREWEDDING, alias foto prewed ala Bali.

Jam 6 pagi kami berangkat dari rumah di Penebel, Tabanan menuju salon Cahya Dewi di Badung. Perjalanan kurang lebih dua jam, kami tiba di salon sekitar pukul 8 pagi lalu saya dan pasangan didandani selama 2 jam. Kemudian kami langsung menuju lokasi pemotretan yang saya katakan sebelumnya paling jauh, yakni TAMAN UJUNG, KARANGASEM (sekitar 2 jam perjalanan dari salon).


Sampai di tempat tujuan pukul 12 siang. Setelah membayar biaya masuk yang dikenakan untuk foto prewed sebesar Rp. 500.000,-, kami langsung memasuki area taman dengan semangat. Saat itu langit cukup cerah, meski agak terlalu terik, jadi kami terlebih dulu mengambil foto di spot-spot yang adem, seperti di bawah pohon dan di dalam bangunan yang terletak di atas danau.



Setelah itu kami menuju signature spot-nya Taman Ujung, yakni bagian mirip puing-puing yang terletak di atas. Kami menghabiskan waktu cukup lama di sini. Karena matahari sedang terik, kami harus tunggu kondisi yang lebih bersahabat supaya hasil fotonya bagus, juga supaya mata kami tidak terlihat menyipit karena silau saat difoto. Beruntung saat itu pengunjungnya tidak terlalu banyak sehingga kami bisa berlama-lama di atas sana.

Setelah puas berfoto di beberapa spot lainnya di Taman Ujung, kami berangkat menuju lokasi pemotretan selanjutnya. Saat itu waktu menunjukkan pukul 3 siang, masih ada waktu untuk foto dengan baju Bali yang kami kenakan sebelum baju tersebut kami kembalikan ke salon. Maka kami putuskan untuk berfoto di MUSEUM BAJRA SANDHI. Museum ini terletak di pusat Renon, dekat dengan lokasi salon Cahya Dewi. Biaya masuk untuk foto prewed di sini normalnya Rp. 150.000,-. Karena kami datang sudah sore dan di penghujung waktu tutup, penjaga tiket meminta biaya lebih, jadi kami dikenakan biaya Rp. 250.000,-.

Saat itu cuaca sedang ber-angin dan sejuk. Kami lebih banyak foto di pelataran dan halaman museum yang banyak terdapat bale-bale dan tembok dengan beragam ukiran. Banyak foto menarik dengan ekor gaun dan selendang saya yang menari-nari ditiup angin, ditambah dengan langit yang mulai kemerahan. Kami  juga bertemu dengan beberapa turis lokal dan luar negeri yang tertarik dengan busana Bali kami dan mengajak untuk berfoto bersama.

Selepas pemotretan di Museum Bajra Sandhi, kami kembali menuju salon dan berganti baju kasual. Dengan semangat yang masih tersisa, kami menuju RESTORAN SEGARA BAMBU untuk makan malam sekaligus pemotretan dengan tema romantic dinner. Restoran ini memiliki kolam ikan besar di bagian tengah, dimana di pinggir kolam terdapat saung-saung untuk makan lesehan ditemani  cahaya lampu yang agak temaram dan iringan musik gamelan bali.

Sekian pemotretan hari pertama. Besok kami harus bangun subuh untuk berburu foto dengan latar belakang matahari terbit.


To be continued.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment? Sharing?