Movie Review : Night At The Museum

Film dengan judul lengkap Night At The Museum : Battle Of The Smithsonian ini kembali 'menghidupkan' para penghuni museum di malam hari. American Museum of Natural History ceritanya akan direnovasi sehingga beberapa penghuni museum akan dipindahkan ke Institusi Smithsonian,salah satu museum terbesar di Amrik. Jadi sudah bisa dibayangkan kehebohan yang akan terjadi bila seluruh penghuni Smithsonian tersebut hidup.

Kembali ke awal, Larry Daley (Ben Stiller), bekas penjaga Museum Natural History, kini bekerja di Daley Devices, sebuah perusahaan yang memproduksi penemuan-penemuan Larry. Saat Larry berkunjung ke Natural History, ia dikejutkan dengan kabar bahwa museum tersebut akan direnovasi dan beberapa penghuninya akan dipindahkan, termasuk tablet yang membuat mereka hidup. Sementara Teddy Roosevelt (Robin Williams), kerangka Tyrannosaurus, dan Ahkmenrah (Rami Malek) tidak ikut dipindahkan, sehingga malam itu akan menjadi malam terakhir mereka. Pagi pun datang dan Larry harus berpisah dengan mereka.

Tetapi tak lama, Larry menerima telepon dari Jedediah (Owen Wilson), sebuah/seorang figur koboi. Dengan panik Jedediah mengatakan kalau Dexter, monyet, merebut tablet dan diserang oleh pasukan Kahmunrah (Hank Azaria), kakak Akhmenrah, yang juga menginginkan tablet tersebut untuk terus hidup dan menguasai dunia. Maka Larry pun berangkat ke Washington dan bertualang di National Air and Space Museum, National Gallery of Art, dan pastinya Insitusi Smithsonian bersama seluruh penghuni museum-museum tersebut. Dibantu Amelia Earhart (Amy Adams), Larry harus mengambil tablet tersebut dari tangan Kahmunrah yang dibantu oleh Al Capone (Jon Bernthal, Ivan the Terrible (Christopher Guest), dan Napoleon Bonaparte (Alain Chabat) bersama pasukan-pasukannya.

Pada akhirnya Larry harus menyerahkan tablet tersebut kepada Kahmunrah untuk menyelamatkan Jedediah yang ditawan. Kahmunrah ingin membuka gerbang neraka untuk memanggil pasukannya dan menguasai dunia. Malang, pasukannya segera kembali terbirit-birit ke gerbang neraka saat diterjang oleh patung raksasa Abraham Lincoln. Sesudah mengambil kembali tablet tersebut, Larry terbang kembali ke Museum Natural History bersama bekas penghuni museum tersebut. At the end, museum tersebut kembali dibuka dengan 'atraksi' tambahan pada malam hari, yaitu pertunjukkan langsung dari para penghuni museum yang hidup di malam hari.

Pembahasan...Aktor Ben Stiller kembali berhasil memerankan Larry Daley yang kocak, dramatis, sekaligus terlibat percintaan dengan Amelia Earhart. Museum yang lebih besar berarti penghuni yang lebih banyak dan tentunya kehebohan yang lebih luar biasa pula. Selebihnya, silakan anda tonton sendiri untuk menyaksikan seluruh drama dan komedi yang ada. Yang pasti, Larry dan seluruh penghuni museum siap menghibur anda.

Movie Review : Angels & Demons

Peneliti CERN sedang mengadakan percobaan beresiko, mengumpulkan antimateri dalam jumlah besar. Percobaan tersebut berhasil, menghasilkan 3 tabung berisi antimateri. Vittoria Vetra (Ayelet Zurer), salah satu peneliti tersebut langsung menuju ke tempat rekannya dan tabung tersebut berada. Saat ia sampai di sana, rekannya sudah tewas dengan bola mata yang dicongkel, dan salah satu dari ketiga tabung tersebut telah hilang. Sementara Paus tiba-tiba meninggal dunia karena serangan jantung. Para kardinal dari seluruh dunia berkumpul di Vatikan untuk mengadakan konklaf, pemilihan Paus baru. Dan saat itu juga Vatikan mendapat ancaman pemboman pada malam pemilihan Paus. Robert Langdon (Tom Hanks) pun dipanggil.

Di Vatikan, tepatnya di kantor Garda Swiss, pelindung Paus dan Vatikan, telah menunggu kepala Garda Swiss, Richter (Stellan Skarsgard) dan Vetra. Langdong lalu diperlihatkan video yang memperlihatkan 4 preferiti, calon kuat Paus baru, diculik dan disekap oleh si pelaku. Seorang demi seorang preferiti akan dibunuh tiap jam mulai jam 8 malam dan pada tengah malam sebuah tabung antimateri yang berada entah dimana siap meledak di atas vatikan. Bersama itu pula disertakan ambigram illuminati, dimana illuminati sendiri adalah sebuah kelompok kuno yang sangat meninggikan sains dan oleh Gereja, pada waktu itu, dianggap berbahaya karena melawan ajaran Gereja sehingga pengikut illuminati diburu dan gereja-gereja mereka dibakar. Sekarang, mereka menuntut balas dendam pada Gereja.

Untuk memecahkan misteri tersebut, Langdon bersama Vetra dan kepolisian Vatikan harus menyusuri gereja-gereja di Roma untuk mencari 'gereja cahaya', tempat tabung antimateri itu disimpan. Untuk itu, pertama Langdon harus masuk ke ruang arsip Vatikan dengan ijin Camerlengo (Ewan McGregor), pemegang kekuasaan di Vatikan selama belum terpilihnya Paus baru. Mereka lalu mencari buku Galileo, yang konon salah satu anggota illuminati dan menyimpan nama-nama gereja illuminati tersebut. Sementara di konklaf sendiri, para kardinal belum menentukan sebuah nama untuk paus baru. Mereka tampaknya menunggu preferiti terselamatkan. Perjalanan Langdon dan Vetra membawa ke empat gereja namun sayangnya Langdon selalu datang terlambat dan kardinal-kardinal tersebut sudah tewas masing-masing dengan cap ambigram, earth, air, fire dan water, hanya kardinal keempat yang sempat tertolong. Lewat kardinal terakhir itu pula mereka mengetahui dimana tempat mereka disekap.

Langdon dan Vetra ke sana. Menyusuri lorong-lorong, mereka akhirnya bertemu dengan si pembunuh yang sedang bersembunyi dan bersiap melaksanakan tugas terakhirnya, membunuh Camerlengo. Pembunuh itu lalu melarikan diri, bersiap pergi menuju mobilnya, sedetik kemudian mobil itu meledak. Langdon dan Vetra lalu menuju ke ruangan Camerlengo yang sedang dijaga pasukan Garda Swiss karena Richter sedang berada di dalamnya. Tiba-tiba terdengar teriakan Camerlengo merintih kesakitan. Saat pintu dibuka, di dada Camerlengo sudah tercap lambang illuminati dan Richter berdiri di sebelahnya mengangkat pistol ke arah sang Camerlengo. Richter langsung ditembak dan tewas saat itu juga, menggengam sebuah kunci yang diberikan kepada Langdon.

Mereka lalu pergi ke kastil Sant'Angelo, tempat bom antimateri tersebut berada. Saat ditemukan, hanya tersisa kurang dari 5 menit sebelum bom itu meledak. Camerlengo lalu membawa bom itu dan naik helikopter seorang diri. Membawa bom itu ke atas langit lalu terjun dengan parasut sesaat sebelum bom meledak. Kerumunan orang-orang yang menunggu di bawah bersorak-sorai memuji keberanian Camerlengo, begitu pula dengan para kardinal yang sedang berkumpul di konklaf, mereka bersepakat untuk memilih Camerlengo sebagai paus baru meskipun ia belum ditahbiskan menjadi kardinal. Robert dan Vetra yang sedang menunggu di kantor Richter secara tak sengaja menemukan sebuah komputer dengan kunci yang serupa dengan yang diberikan Richter kepada Langdon. Langdon lalu menyalakan komputer tersebut. Memutar balik rekaman kantor Camerlengo sampai terjadi penembakan Richter. Terbukalah kenyataan, bahwa Camerlengo adalah otak di balik penculikan para preferiti. Ia menggunakan legenda illuminati untuk mengecoh Gereja. Ia juga yang menempelkan cap tersebut ke tubuhnya lalu menjebak Richter sehingga ia ditembak. Camerlengo yang sedang dalam perjalanan menuju ke ruang konklaf terkejut ketika para kardinal yang sedianya akan memilih ia menjadi paus malah menatap tajam dan kecewa padanya. Camerlengo lalu pergi melarikan diri dan membakar dirinya sendiri. Penutupnya, diputuskan bahwa preferiti terakhir yang diselamatkan menjadi paus baru.

Pembahasan...dari awal film anda sudah dibawa melihat gereja-gereja bersejarah umat Katolik termasuk Basilika Santo Petrus, tempat tinggal paus dan cara konklaf yang terkenal dengan asap hitam dan asap putihnya tersebut. Film ini juga mirip dengan alur film Tom Hanks sebelumnya, The Da Vinci Code dimana penonton dibawa menyusuri sejarah kelam Gereja masa lalu dan misteri-misteri seputar itu. Sayang, film ini kurang berhasil membawa penonton yang sudah membaca novel ini sebelumnya merasakan ketegangan seperti saat membaca novelnya. Banyak adegan yang terasa sangat kebetulan dan disengaja. Beberapa adegan juga memiliki alur yang terlalu cepat, sehingga penonton yang belum mengenal dunia Vatikan mungkin kurang mengerti ketegangan dalam film ini. Selain itu, menurut saya peran Ewan McGregor sebagai Camerlengo kurang bersahaja. Mungkin karena biasanya kita melihat dia di film action seperti The Island dan Star Wars I - III.

Sebagai tambahan, saya ingin berbagi satu permasalahan yang sesungguhnya menjadi kunci persoalan cerita ini tapi tidak ditampilkan dalam filmnya, yaitu alasan si Camerlengo melakukan itu semua, termasuk membunuh paus terdahulu (yang dilewatkan bahasannya di film ini). Awalnya dikarenakan Camerlengo menemukan fakta bahwa paus yang selama ini menjadi ayah angkatnya itu pernah melakukan hal yang tidak boleh dilakukan seorang paus, yaitu mempunyai anak. Camerlengo yang kecewa lalu membunuh paus. Belakangan, diketahui bahwa anak paus itu adalah si Camerlengo sendiri. Hal ini yang akhirnya membuat Camerlengo menyesal dan bunuh diri.

Movie Review : ICHI

Mengisahkan perjalanan hidup seorang gadis bernama Ichi (Haruka Ayase) yang berdasarkan pada kisah hidup Zatoichi, samurai Jepang. Ichi, yang terlahir buta, sejak kecil bekerja sebagai goze, penyanyi dan pemetik shamisen (alat musik Jepang) buta. Ia dititipkan ayahnya di goze tersebut dan sesekali ayahnya pulang untuk berlatih pedang dengan Ichi, sampai suatu ketika Ichi diusir dari tempat goze itu dan tak pernah bertemu dengan ayahnya lagi. Menyisakan pertanyaan, apakah orang tersebut sungguh-sungguh ayah Ichi.

Ichi yang melakukan perjalanan seorang diri, lalu bertemu dengan Toma Fujihiro (Takao Osawa). Saat itu Ichi akan diserang oleh preman-preman Banki-to lalu dicegah oleh Toma. Tetapi sebaliknya, malah Ichi yang melawan preman-preman tersebut karena Toma tidak bisa melepaskan pedang dari sarungnya. Mereka lalu pergi ke suatu kota untuk bermain judi, mencari uang untuk mengganti uang Toma yang hilang karena preman-preman tadi. Di kota tersebut mereka diantar oleh Kotaro (Ryosuke Shima), kaya tur guide kecil gitu...Setelah Toma memenangi judi tersebut, berkat bantuan Ichi yang bisa mendengar suara dadu dan menebak angka yang keluar, ia dicegat oleh anak buah Banki-to, lagi, yang mengira Toma curang. Tentu saja Ichi lagi yang menyelamatkan Toma. Tak lama, Toraji (Yosuke Kubozuka), anak dari Shirakawa, pemimpin kota tersebut muncul dan mengira kalau Toma yang membunuh kawanan Banki-to tadi. XX lalu meminta Toma untuk menjadi pengawal mereka. Tergiur oleh besarnya uang yang diberi, Toma lalu menyanggupi tugas tersebut, sementara Ichi pergi bermalam di rumah Kotaro.

Ayah Kotaro lalu bercerita kalau tak lama lagi akan ada perayaan untuk menyambut gubernur. Di sana akan ada orang yang mempunyai gaya bertarung mirip dengan Ichi. Ichipun memutuskan untuk tetap di sana sampai hari perayaan itu tiba. Selama itu, Ichi juga mengetahui kenapa Toma tidak bisa mencabut pedangnya. Ternyata saat Toma masih kecil, ia pernah berlatih pedang besi dan melukai mata ibunya sampai ibunya buta. Sejak saat itu ia tidak bisa lagi memakai pedang besi, melainkan pedang kayu. Saat hari perayaan, anggota geng Banki-to datang mengacau di sana, mereka ingin agar keluarga Shirakawa menyerahkan daerah itu kepada mereka, sekaligus mencari pembunuh anggota geng mereka. Toma, yang dikira sebagai
pengawal dan pembunuh tersebut, tidak bisa melawan mereka. Ichi pun muncul. Ichi setuju untuk dibawa menghadap Banki.

Banki (Shido Nakamura), yang ternyata pernah bertarung dengan ayah Ichi bercerita bahwa satu-satunya orang yang ingin ia bunuh adalah ayah Ichi, tapi kabarnya ia keburu meninggal karena sakit. Banki tak perlu waktu lama untuk mengalahkan Ichi. Ichi yang dikurung lalu dibebaskan oleh Toma. Maka tak lama kemudian, Banki dan anggota gengnya datang untuk menghancurkan keluarga Shirakawa dan merebut Ichi kembali. Di sini terjadi pertarungan antara anak buah Toraji, termasuk Toma, dan anak buah Banki. Sampai akhirnya, Banki sendiri turun tangan dan bertarung dengan Toma, yang akhirnya bisa mencabut pedangnya. Keduanya pun terluka parah. Lalu Ichi muncul untuk menghabisi Banki.

Pembahasan...keren!! Haruka Ayase mampu memerankan Ichi yang cantik, dingin, tapi juga merasa kesepian, sedangkan tokoh Toma mampu memberi humor pada film ini. Meskipun banyak darah memngucur, dah kayak air, tapi sama sekali tidak terkesan sadis. Kekurangan film ini hanya di bagian endingnya. Saat Ichi selesai menebas Banki, terbukalah topeng Banki yang penuh luka bakar di wajahnya. Lalu tak lama muncul credits. Maka wajar saja kalau banyak penonton yang spontan mengeluarkan kekecewaan, "Yaaahhhhhh.....".

Kampung Girl

Mau tau orang bule nyanyi tentang Kampung Girl alias Gadis Kampung di Indonesia ini ?? Silahkan deh di streaming aja.

Movie Review : X-Men Origins : Wolverine

Diawali dengan cerita seorang anak laki-laki bernama James 'Jimmy' Howlett yang terbaring di sebuah kamar dan ditemani ayahnya serta seorang anak laki-laki lain, Victor Creed. Tak berapa lama ayah Victor datang dalam keadaan mabuk lalu membunuh ayah Jimmy. Karena marah, dari sela-sela jari Jimmy tumbuh kuku tajam dan panjang lalu menusuk ayah Victor, yang ternyata ayah Jimmy pula. Jimmy lalu kabur dari rumahnya bersama Victor. Setting ceritapun berganti.

Setelah dewasa, Jimmy (Hugh Jackman) dan Victor (Liev Schreiber) menjadi tentara dan ikut berperang. Perang demi perang berlalu, Victor seakan menjadi buas dan tak segan-segan membunuh musuhnya dengan keji, bahkan lalu menyerang anggota tentara lain yang mencoba menghentikannya. Mau tak mau, Jimmy pun ikut membela saudaranya dan ikut di penjara bersama Victor. Jendral Stryker (Danny Huston) yang mendatangi mereka saat di penjara menawari kedua saudara itu untuk bergabung dalam sebuah pasukan berkekuatan khusus yang bekerja demi membela AS. Pasukan tersebut beranggotakan sesama mutan. Zero (Daniel Henney) yang ahli dalam baku hantam dan pistol, Bradley (Dominic Monaghan) yang bisa mengontrol benda-benda dan mesin listrik, Wade (Ryan Reynolds) ahli pedang, Fred (Kevin Durand) memiliki kekuatan besar yang sanggup membalik tembakan meriam, dan John (Will.I.Am) yang bisa menghilang dan berpindah secara cepat. Mereka dikirim Stryker untuk mencari pecahan meteor yang sangat kuat dan tidak bisa dihancurkan. Dalam pencarian itu, tak jarang pasukan mutan yang lain tak segan-segan membunuh dengan kejam, termasuk Victor yang bisa memanjangkan kukunya sampai berbentuk cakar itu. Jimmy yang tak setuju dengan cara tersebut lalu memilih untuk pergi meninggalkan kakaknya, Stryker dan mutan yang lain.

Jimmy lalu memilih hidup dengan bekerja sebagai tukang kayu dan sudah menjalin kehidupan berdua dengan kekasihnya, Kayla (Lynn Collins) di sebuah pegunungan terpencil. Sementara di tempat lain, Bradley yang didatangi oleh Victor mendapat kabar bahwa Wade sudah terbunuh. Tak berapa lama, Victorpun membunuhnya. Setelah itu, Victor lalu membunuh Kayla. Jimmy yang marah lalu mendatangi dan berkelahi dengan Victor. Sayang, Jimmy tidak cukup kuat untuk mengalahkan Victor dan pingsan. Saat terbangun di rumah sakit, Stryker kembali menemui Jimmy. Ia menawarkan sebuah kekuatan untuk mengalahkan Victor. Jimmy yang mendendampun menerima tawaran tersebut. Stryker ternyata ingin melakukan percobaan. Batuan meteor yang dulu mereka cari telah diketemukan dan disebut adamantium. Cairan adamantium tersebut disuntik ke dalam tubuh Jimmy. Sebelum operasi tersebut dilakukan, Jimmy meminta sebuah nama baru untuk ditulis dalam tanda pengenalnya, Wolverine Logan.

Operasi yang awalnya tampak gagal dan membunuh Logan ternyata berhasil. Logan yang mendengar bahwa Stryker ingin mengurungnya dalam sebuah pulau langsung bangkit dan marah. Dengan senjata berupa taring adamantium di tangannya, Logan berhasil kabur dari tempat tersebut dengan lalu bersembunyi dalam sebuah gudang peternakan milik sepasang kakek-nenek. Karena kasihan pada Logan, mereka menawari Logan untuk tinggal di sana. Malang, keesokan paginya tempat tersebut berhasil diketahui oleh Stryker. Ia mengirim Zero untuk membunuh Logan. Kakek-nenek itu pun tak luput dari serangan Zero. Setelah berhasil menghabisi Zero dan pasukan lain, Logan lalu berangkat untuk mencari Victor. Logan mendatangi John dan Fred untuk mencari informasi. Dari Fred diketahui bahwa Zero pernah dekat dengan Remmy 'Gambit' LeBau (Taylor Kitsch) yang ahli bermain kartu. Logan dan John lalu mendatangi Gambit di sebuah bar. Tiba-tiba John melihat Victor dan ingin membunuhnya sebelum Logan. John yang bisa berpindah cepat terbaca gerakannya oleh Victor dan tewas di tangan Victor. Sementara Logan yang melihat John telah terbunuh lalu memaksa Gambit agar ia mau mengantar Logan ke pulau yang dicarinya.

Pulau tersebut menjadi tempat penelitian sekaligus penjara mutan-mutan muda yang ingin diteliti oleh Stryker. Stryker ingin mengambil seluruh kekuatan dari mutan yang ada lalu memasukkannya dalam satu tubuh, dan tubuh tersebut ternyata adalah
Wade. Selain itu, Logan juga menemukan kenyataan bahwa ternyata Kayla masih hidup. Kayla pura-pura tewas oleh Victor agar Logan menjadi dendam dan mau menjadi percobaan Stryker. Kayla melakukan itu dengan terpaksa karena kakaknya sedang ditawan oleh Stryker. Selain itu Kayla juga mempunyai kemampuan untuk mengontrol orang dengan pikirannnya. Logan yang merasa ditipu dan kecewa lalu hendak meninggalkan Kayla tapi dihalangi oleh Victor. Logan yang sudah lebih kuat dari Victor berhasil mengalahkan Victor lalu membantu Kayla menemukan kakaknya
sekaligus membebaskan mutan-mutan yang lain. Terakhir, untuk bisa keluar dari pulau tersebut, Logan harus mengalahkan Wade. Logan yang awalnya kesulitan dan hampir terbunuh oleh Blade, ditolong Victor. Bersama, mereka berhasil mengalahkan Blade tapi tentu saja ini tak berarti Logan memaafkan Victor. Logan lalu ingin menyelamatkan Kayla yang terluka tapi kemudian ditembak peluru adamantium oleh Stryker. Peluru ini memang tidak akan membunuh Logan, tapi akan membuat Logan kehilangan ingatannya bila tertembak di kepalanya. Saat siuman, Logan telah melupakan segalanya, termasuk Kayla yang telah tewas. Yang ia bawa hanyalah kalung tanda pengenalnya, bertuliskan Wolverine Logan.

Pembahasan...pasti sudah pada dengar ya tentang versi bajakan film ini yang beredar luas di internet sebelum premierenya diluncurkan. Hal ini yang mungkin membuat film kisah hidup Wolverine ini menjadi tidak 'bersih' dilihat. Di beberapa adegan tampak penambahan special effect yang tidak sempurna. Selain itu, meskipun banyak adegan 'berdarah' seperti saat cakar Wolverine menusuk Victor atau sebaliknya, tak ada setetes darah pun yang keluar atau menempel pada taring Wolverine, bahkan saat Blade terpenggal kepalanya juga tak ada darah yang mengucur. Kalau yang ini mungkin terlalu 'bersih' ya...Selebihnya, film ini menjawab keingintahuan penggemar X-Men yang ingin mengetahui asal muasal Wolverine dan X-Men. Selain Hugh Jackman, aktor yang juga bermain di 3 sekuel X-Men yang lain hanyalah Prof. Charles Xavier (Patrick Stewart), belum memakai kursi rodanya. Adapun Scott 'Cyclops' Summers yang muncul di film ini adalah Cyclops yang masih muda. Tidak heran kalau ada yang jadi ilfil, seperti saya, saat melihat Cyclops muda diperankan oleh pemuda yang culun dan jauh dari kesan gagah seorang Cyclops yang nantinya akan menjadi pemimpin X-Men. Satu pertanyaan terakhir, yaitu tentang Logan yang sepertinya tak pernah tua. Cyclops saja masih ditampilkan sebagai anak ABG, sedangkan Logan masih memiliki wajah yang sama seperti di 3 sekuel X-Men. Apakah memang Wolverine menjadi mutan yang tak hanya kebal tetapi juga tak bisa mati??