LOMPATAN SI BELALANG…. .

Di suatu hutan, hiduplah seekor belalang muda yang cerdik. Belalang muda ini adalah belalang yang lompatannya paling tinggi di antara sesama belalang yang lainnya. Belalang muda ini sangat membanggakan kemampuan lompatannya ini. Sehari-harinya belalang tersebut melompat dari atas tanah ke dahan-dahan pohon yang tinggi, dan kemudian makan daun-daunan yang ada di atas pohon tersebut. Dari atas pohon tersebut belalang dapat melihat satu desa di kejauhan yang kelihatannya indah
dan sejuk. Timbul satu keinginan di dalam hatinya untuk suatu saat dapat pergi ke sana.

Suatu hari, saat yang dinantikan itu tibalah. Teman setianya, seekor burung merpati, mengajaknya untuk terbang dan pergi ke desa tersebut. Dengan semangat yang meluap-luap, kedua binatang itu pergi bersama ke desa tersebut. Setelah mendarat mereka mulai berjalan-jalan melihat keindahan desa itu. Akhirnya mereka sampai di suatu taman yang indah berpagar tinggi, yang dijaga oleh seekor anjing besar. Belalang itu bertanya kepada anjing, “Siapakah kamu, dan apa yang kamu lakukan di sini?”

“Aku adalah anjing penjaga taman ini. Aku dipilih oleh majikanku karena aku adalah anjing terbaik di desa ini,” jawab anjing dengan
sombongnya.

Mendengar perkataan si anjing, panaslah hati belalang muda. Dia lalu berkata lagi, “Hmm, tidak semua binatang bisa kau kalahkan. Aku menantangmu untuk membuktikan bahwa aku bisa mengalahkanmu. Aku menantangmu untuk bertanding melompat, siapakah yang paling tinggi diantara kita.”

“Baik,” jawab si anjing. “Di depan sana ada pagar yang tinggi. Mari kita bertanding, siapakah yang bisa melompati pagar tersebut.”

Keduanya lalu berbarengan menuju ke pagar tersebut. Kesempatan pertama adalah si anjing. Setelah mengambil ancang-ancang, anjing itu lalu berlari dengan kencang, melompat, dan berhasil melompati pagar yang setinggi orang dewasa tersebut tersebut. Kesempatan berikutnya adalah si belalang muda. Dengan sekuat tenaga belalang tersebut melompat. Namun, ternyata kekuatan lompatannya hanya mencapai tiga perempat tinggi pagar tersebut, dan kemudian belalang itu jatuh kembali ke tempatnya semula. Dia lalu mencoba melompat lagi dan melompat lagi, namun ternyata gagal pula.

Si anjing lalu menghampiri belalang dan sambil tertawa berkata, “Nah, belalang, apa lagi yang mau kamu katakan sekarang? Kamu sudah kalah.”

“Belum,” jawab si belalang. “Tantangan pertama tadi kamu yang menentukan. Beranikah kamu sekarang jika saya yang menentukan
tantangan kedua?”

“Apa pun tantangan itu, aku siap,” tukas si anjing.

Belalang lalu berkata lagi, “Tantangan kedua ini sederhana saja. Kita berlomba melompat di tempat. Pemenangnya akan diukur bukan dari seberapa tinggi dia melompat, tapi diukur dari lompatan yang dilakukan tersebut berapa kali tinggi tubuhnya.”

Anjing kembali yang mencoba pertama kali. Dari hasil lompatannya, ternyata anjing berhasil melompat setinggi empat kali tinggi
tubuhnya. Berikutnya adalah giliran si belalang. Lompatan belalang hanya setinggi setengah dari lompatan anjing, namun ketinggian
lompatan tersebut ternyata setara dengan empat puluh kali tinggi tubuhnya. Dan belalang pun menjadi pemenang untuk lomba yang kedua ini. Kali ini anjing menghampiri belalang dengan rasa kagum.

“Hebat. Kamu menjadi pemenang untuk perlombaan kedua ini. Tapi pemenangnya belum ada. Kita masih harus mengadakan lomba ketiga,” kata si anjing.

“Tidak perlu,” jawab si belalang. “Karena, pada dasarnya pemenang dari setiap perlombaan yang kita adakan adalah mereka yang menentukan standar perlombaannya. Pada saat lomba pertama kamu yang menentukan standar perlombaannya dan kamu yang menang. Demikian pula lomba kedua saya yang menentukan, saya pula yang menang.” “Intinya adalah, kamu dan saya mempunyai potensi dan standar yang berbeda tentang kemenangan. Adalah tidak bijaksana membandingkan potensi kita dengan
yang lain. Kemenangan sejati adalah ketika dengan potensi yang kamu miliki, kamu bisa melampaui standar dirimu sendiri. 

Money is not Everything

Money can buy a house, but not a home.

Money can buy a bed, but not sleep.

Money can buy a clock, but not time.

Money can buy a book, but not knowledge.

Money can buy food, but not an appetite.

Money can buy position, but not respect.

Money can buy blood, but not life.

Money can buy medicine, but not health.

Money can buy sex, but not love.

Money can buy insurance, but not safety.

Berhentilah Jadi Gelas

Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya
belakangan ini selalu tampak murung.

"Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di
dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?" sang Guru bertanya.

"Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk
tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya," jawab sang
murid muda.

Sang Guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.
Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu."
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan
gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana
yang diminta.

"Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu," kata
Sang Guru. "Setelah itu coba kau minum airnya sedikit."
Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air
asin.

"Bagaimana rasanya?" tanya Sang Guru.

"Asin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih
meringis.

Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis
keasinan.

"Sekarang kau ikut aku." Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat
tempat mereka. "Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau."
Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa
bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa
asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah
di hadapan gurunya, begitu pikirnya.

"Sekarang, coba kau minum air danau itu," kata Sang Guru sambil
mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir
danau.

Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan
membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin
dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya
kepadanya, "Bagaimana rasanya?"

"Segar, segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan
punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber
air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.
Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang
tersisa di mulutnya.

"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?"

"Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan
meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya,
membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.

"Nak," kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah
dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih.
Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus
kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai
untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang
dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun
demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang
bebas dari penderitaan dan masalah."

Si murid terdiam, mendengarkan.

"Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat
tergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya 
tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu
jadi sebesar danau."

Usai sudah Uber...

Akhirnya...perhelatan kejuaraan bulutangkis piala uber berakhir sudah.
Perjuangan tim indonesia pun harus berakhir dengan kekalahan melawan supremasi china.
Namun walaupun demikian selamat untuk tim uber indonesia yg sdh berjuang secara maksimum sehingga bisa masuk final dan menjadi juara kedua...
Masih ada kesempatan lagi 2 tahun kedepan untuk persiapan dalam merebut kembali Piala uber dan Thomas...
Jayalah selalu Indonesia...

Mencegah Perubahan Wallpaper di Desktop

Kadang-kadang orang yang memakai komputer kita, berulah dan iseng mengganti wallpaper pada desktop PC kita. Jika menggantinya dengan image yang sopan tidak menjadi apa. Akan jadi masalah jika menggantinya dengan image/gambar yang tidak senonoh. Coba bayangkan jika hal ini terjadi, dan keluarga anda melihat gambar pada desktop anda. Mungkin itu akan membuat anda malu. Pada TIPS DAN TRIK KOMPUTER kali ini, kita akan mencoba mencegah hal itu terjadi dengan gpedit.msc. Kalaupun dengan tips dan trik ini, orang lain masih bisa menggantinya, tetapi paling tidak hal ini dapat sedikit menghambatnya.

Langkah-langkahnya :

  • Buka gpedit.msc dengan mengklik Start > Run > ketik gpedit.msc kemudian OK atau ENTER hingga muncul jendela Group Policy Editor.
  • Kemudian klik User Configuration > Administrative Templates > Control Panel > Display. (lihat gambar di bawah ini)



  • Kemudian pada sebelah kanan klik double Prevent Changing Wallpaper hingga muncul jendela Prevent Changing Wallpaper Properties seperti di bawah ini.

  • Kemudian pilih opsi Enabled. Kemudian klik OK atau Apply.
  • Selanjutnya tutup jendela Group Policy Editor tersebut.
  • Tanpa harus logg off dahulu, coba sekarang kita buka Display Propertiesdengan mengklik kanan pada area desktop kemudian pilih Properties maka akan tampil jendela Display Properties. (lihat gambar di bawah ini).

  • Kemudian klik tab Desktop. Maka apa yang terjadi adalah kita tidak bisa mengganti dengan wallpaper yang lain.
  • Jika ingin mengembalika ke kondisi semula, ulangi prosedur di atas, hanya pada opsi Prevent Changing Wallpaper pilih Not Configurated.

Thomas Berakhir Sudah....

Sayang sekali tim thomas indonesia harus berhenti melangkah di babak semifinal setalah kalah melawan korea 0-3.

Di partai pembuka Sony menyerah dari Park Sung Hwan 21-12, 12-21, 21-18. Lalu Markis/Hendra, yang adalah ganda putra nomor satu dunia saat ini, juga takluk di tangan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae 21-19 18-21 21-10.

Taufik, yang menjadi harapan di partai ketiga, pun gagal menjadi pahlawan. Ia bahkan kalah dua set langsung 13-21, 14-21, dari tunggal kedua Korea, Hyun Ii Lee.


Namun walaupun demikian selamat buat tim thomas indonesia yg sudah berjuang keras sehingga menempati posisi ketiga di thomas cup kali ini.

Bravo selalu indonesia...

Berita sedih bagiku...

Telah berpulang ke hadapan TYME
teman ku, ade ku, tim ku
Johanes G Djoeng alias Imo
Mudah2an kamu dapat beristirahat dengan tenang Mo

Selamat tinggal sobat...

Hidup Tim Uber Indonesia...

Bravo !!!
Hidup tim Uber Indonesia !!!
Akhirnya tim uber indonesia bisa memenangi kemenangan pertama melawan jepang di grup Z dengan hasil akhir 4-1
Walau awalnya sempat kalah, namun akhirnya dapat mengantongi kemenangan hingga akhir
Ya mari kita doakan saja tim Uber ini bisa merebut kembali Piala Uber kembali