Entah kenapa tiba-tiba dimalam ini gw pengen banget baca ini puisi. Entah kenapa dari sekian banyak karyanya yang teringat langsung “AKU”. Dan entah kenapa rasanya “AKU” punya kekuatan lebih didalam setiap katanya.
AKU
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment? Sharing?