Resensi Seven Pounds

Film ini dibuka dengan adegan Will Smith menelepon 911 sambil menangis dan dengan suara terisak-isak... Saat ditanya apa masalahnya, ia menjawab bahwa ia membutuhkan pertolongan karena ada seseorang yang ingin bunuh diri. Saat ditanya siapa yang mau bunuh diri, ia menjawab, "Me."




Adegan langsung berganti. Ben Thomas (Will Smith) menelpon seorang operator yang buta, Ezra Turner (Woody Harrelson) lalu mulai mengejeknya dengan kata-kata kasar sampai akhirnya Ezra yang cukup sangat bersabar memutuskan untuk mengakhiri percakapan tersebut sesopan mungkin. Setelah telepon diputus, Ben langsung menahan tangis sambil menutup mulutnya, tampak sangat menyesali perkataannya dan menyebutkan 7 buah nama secara berulang-ulang seolah ingin mengingatnya sedalam mungkin. Adegan kembali berganti. Ben mengikuti seorang wanita yang sedang dirawat di rumah sakit, Emily Posa (Rosario Dawson). Ben mengaku sebagai seorang pegawai IRS (Kalo di Indonesia mungkin sperti penagih pajak) kepada Emily dan meminta Emily untuk membayar hutangnya kepada negara. Karena Emily baru sembuh dari sakitnya dan sedang kesulitan uang maka Ben memutuskan untuk 'menunda' hutang Emily dan dari sinilah kedekatan keduanya mulai terjalin. Yang awalnya Ben membantu keseharian Emily sampai akhirnya mereka mulai berkencan.

Alur cerita yang utama di sini tampaknya masih sekitar hubungan Ben dan Emily. Tetapi kemudian banyak adegan yang berganti-ganti. Ben pergi ke rumah sakit dan melihat Nicholas, seorang anak yang sedang duduk di kursi roda, dan sesekali ia ke rumah sakit hanya untuk melihat anak itu. Kemudian Ben pergi ke sebuah tempat latihan hockey dan melihat George (Bill Smitrovich), seorang pelatih di sana yang tampak bersemangat.Ia kemudian meminta bantuan kepada Holly (Judyann Elder), seorang wanita yang bertugas di departemen sosial untuk dicarikan 1 orang lagi yang benar-benar membutuhkan bantuan. Di situ tampak Holly dengan berat hati memberikan sebuah nama kepada Ben, Connie Tepos. Sesekali terdapat sekilas adegan Ben bersama istrinya sedang tertawa bahagia di rumah pantai mereka. Selanjutnya Ben mendatangi Connie, mengaku sebagai petugas IRS yang ingin membantu Connie lepas dari pacarnya yang sering menyiksanya. Awalnya Connie tidak percaya, tetapi kemudian ia percaya dan Ben memberikan rumah pantainya untuk Connie dan keduea anaknya memulai hidup baru. Di kamar hotel tempat ia menginap, Ben memanggil Dan (Barry Pepper) untuk melakukan janjinya kepada Ben. Janji yang belum terlihat jelas itu sangat ditolak oleh Dan, tetapi Ben tetap hanya ingin Dan memenuhi janjinya. Ben juga menelpon Ezra yang pernah ia lecehkan dan berkata bahwa pada saat itu ia hanya ingin menguji kesabaran Ezra dan karena Ezra terbukti sangat bersabar, maka ia akan mendapat hadiah dari Ben.

Kembali ke saat Ben dan Emily sedang berkencan, saat itu mereka sedang makan dan Ben ingin mengambil hadiah kejutan untuk Emily di mobilnya. Ternyata kakak Ben sedang menunggu di mobilnya. Kakaknya sangat marah kepada Ben karena Ben mengambil tanda pengenal IRS miliknya yang kemudian diketahui bahwa nama Ben adalah milik kakaknya dan sesungguhnya ia (Will Smith-nya) bernama Tim Thomas. Tim lalu meminta Ben untuk menunggu sampai esok dan Tim kembali menemui Emily seolah tidak terjadi apa-apa. Malam itu setelah mereka berhubungan, Tim langsung berlari menuju kamar hotelnya dan adegan kembali berulang seperti di prolog film.
Setelah itu inti cerita mulai jelas. Tim mengalami kecelakaan saat sedang mengendarai mobilnya bersama sang istri. Kecelakaan beruntun itu turut meng- akibatkan tewasnya 7 orang. Sejak itu, Tim mulai mencari 7 orang, termasuk kakaknya sendiri, untuk disumbangkan organ-organ tubuhnya sampai akhirnya ia memilih untuk bunuh diri.
Pembahasan....phew...agak berat nulis resensinya yang bagus gimana. yaaaa semoga saja ga buat bingung. Alur ceritanya memang lompat-lompat, hingga 3/4 durasi film rasanya agak mengantuk karena benar-benar tidak mengerti hubungan tokoh-tokohnya kecuali Ben dan Emily. Apalagi ekspresi wajah Will Smith yang hampir selalu kelihatan datar dan depresi. Tetapi seperempat bagian akhir film....wuahhhhhh....mengharukan banget....malah menurut saya lebih mengharukan daripada Pursuit of Happiness (film drama Will Smith sebelumnya). Banyak adegan yang baru bisa dimengerti setelah melihat bagian akhirnya.Ya...jadi harus sedikit mengingat-ingat adegan-adegan awal lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment? Sharing?