Resensi Movie : Push

Pada zaman Perang Dunia II, pemerintah Jerman melakukan berbagai percobaan dengan membuat manusia-manusia dengan kekuatan telekinesis atau kekuatan spesial. Setelah PD II berakhir, penelitian tersebut dinyatakan diberhentikan, tetapi sesungguhnya penelitian tersebut masih dilakukan oleh pemerintah Amerika sampai saat ini.

Itulah prolog atau pembuka dari film Push. Adegan lalu beralih ke sebuah apartemen yang terletak di pemukiman padat penduduk di Hongkong. Di situ tinggal Nick Grant (Chris Evans), seorang mover, yang bisa memindahkan benda hanya dengan menggerakkan tangannya. Nick didatangi oleh 2 orang dari organisasi pemerintah yang telah memburunya sampai ke Hongkong dengan hanya berbekal sikat gigi yang dipakainya 10 tahun lalu. Kedua orang itu adalah sniffer, yang bisa melacak keberadaan seseorang hanya dengan mencium dan meraba benda-benda. Mereka mencari seorang pusher wanita, Kira Hudson (Camilla Belle) yang kabur dari tempat penelitian dengan membawa obat yang dapat meningkatkan kekuatan seseorang. Kira sendiri mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi pikiran seseorang atau menyuruh orang tersebut berbuat suatu hal. Setelah kedua sniffer itu pergi, datang Cassie Holmes (Dakota Fanning), seorang watcher yang dapat melihat masa depan. Ia juga mencari obat itu untuk menyelamatkan ibunya, watcher terhebat, yang sedang ditahan organisasi tersebut.

Berbekal gambar-gambar yang didapat dari penglihatan Cassie, mereka memulai pencarian Kira di Hongkong. Tidak mudah tentunya karena perjalanan mereka sering dihadang oleh Lu Li (Lu Lu) yang juga seorang watcher dan kedua kakaknya yang adalah bleeder. Bleeder dapat menghancurkan apapun dengan teriakannya, termasuk membunuh manusia. Dengan kekuatan watcher yang dimiliki oleh Cassie, mereka akhirnya dapat bertemu dengan Kira. Kira telah menghilangkan ingatannya sendiri sehingga lupa akan tempat obat yang ia bawa. Mereka bertiga harus selalu berpindah tempat karena keberadaan Kira selalu diketahui oleh Lu Li. Karena itu Nick lalu meminta bantuan Pinky Stein, seorang shadow yang dapat menghilangkan atau menghapus jejak Kira. Sayangnya Kira tidak sanggup bertahan lama karena pernah menerima suntikan obat berbahaya tersebut, sehingga ia harus kembali ke organisasi agar sanggup bertahan hidup.

Pembahasan...sengaja tidak saya ceritakan endingnya karena memang saya bingung gimana harus menutup cerita film ini. Akhirnya agak menggantung karena nasib Kira selanjutnya tidak jelas, yang pasti ia kemudian membunuh pimpinan organisasi. Obat yang jadi bahan rebutan itu pun berada di tangan Nick dan entah untuk apa. Seakan-akan akan ada sekuel dari film ini. Dari segi gambar, film ini boleh dibilang lumayan...buruk!! Gambarnya sering berbayang dan tidak jelas. Dan yang anehnya lagi, kenapa seluruh setting cerita ini harus di Hongkong?? Adegan perkelahian yang terjadi pun di dalam pasar yang sempit, ramai dan tidak 'elegan' seperti di film-film superhero Hollywood, ditambah lagi dengan gambar yang sering berbayang tadi. Yah... Nilai plusnya, ada di aktris Dakota Fanning. Di sini kita bisa menonton akting mantan aktris cilik ini yang sekarang sudah menjadi remaja dan sudah tidak bermulut manis lagi (soalnya di sini ia banyak menyerapah).

1 komentar:

  1. hmm.. apa iya berbayang ?? Kata gw sich seru2 aja..tapi emang sich ceritanya ngambang banget..Dan gw rada bingung si blender itu ada di pihak mana sich..

    BalasHapus

Comment? Sharing?